Selasa, 24 November 2009

Bangsa Kasihan...

Kasihan bangsa yang mengenakan pakaian yang tidak ditenunnya, memakan roti dari gandum yang tidak ia panen, dan meminum anggur yang ia tidak memerasnya

Kasihan bangsa yang menjadikan orang dungu sebagai pahlawan, dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah

Kasihan bangsa yang meremehkan nafsu dalam mimpi-mimpinya ketika tidur, sementara menyerah padanya ketika bangun

Kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara kecuali jika sedang berjalan di atas kuburan, tidak sesumbar kecuali di reruntuhan, dan tidak memberontak kecuali lehernya sudah berada di antara pedang dan landasan

Kasihan bangsa yang negarawannya serigala, filosofnya gentong nasi, dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru

Kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya dengan terompet kehormatan namun melepasnya dengan cacian, hanya untuk menyambut penguasa baru lain dengan terompet lagi

Kasihan bangsa yang orang sucinya dungu menghitung tahun-tahun berlalu dan orang kuatnya masih dalam gendongan

Kasihan bangsa yang terpecah-pecah, dan masing-masing pecahan menganggap dirinya sebagai bangsa...

(di sadur dari karya KAHLIL GIBRAN)

Apakah bangsa ku tercinta ini dalam kondisi ini seperti yang di gambarkan oleh sang pujangga ratusan tahun kebelakang ???
Anda lebih tahu jawabannya...

salam hangat,

alhakimc

2 komentar:

bayarditempat mengatakan...

salam bang..
tulisannya memberikan inspirasi....
mudah2an dpt memberikan kontribusi...
dalam katalisis revolusi
yang jauh lebih baik
untuk bunda PERTIWI.............

bayarditempat mengatakan...

ini link yg saya bang.
rigormortisrealitas.blogspot.com
animal-intelektual.blogspot.com

Powered By Blogger

Abu Ghibral Wiradinata

Abu Ghibral Wiradinata
ayahku...

Cari Blog Ini